Nama saya Lubna A Rumi, anak ke empat dari 5
bersaudara, saya berasal dari kota Cengkeh, Kabupaten Tolitoli, Provinsi
Sulawesi Tengah.
Saya seorang anak yang dulunya sangat keras kepala,
tak peduli dengan sekeliling, melakukan sesuatu berdasarkan apa yang
saya inginkan. Saya yang saat itu duduk di bangku Sekolah Menenah
Pertama (SMP) adalah seorang atlit olahraga bulu tangkis daerah yang
menghabiskan waktu hanya untuk latihan, nongkrong dengan teman-teman,
bermain di jam sekolah dan parahnya suka malak teman-teman, begitu
seterusnya hari-hari yang saya lalui. Saya punya geng beranggotakan 3
orang sebutan teman-teman dan guru-guru untuk geng saya adalah “preman”.
Ampun Ya Allah, dulu saya masih anak ingusan yang belum labil. Hihi
Sampai
seiring berjalannya waktu perpisahan kedua orang tua saya seakan
menjadi titik balik, bak sebuah cambuk untuk saya dan ke empat saudara
saya. Setiap malam saya harus melihat tetesan air mata pedih Ibu saya
yang sakit hati bertahan untuk beberapa waktu di madu hingga akhirnya
mereka bercerai. Ayah saya menikah sirih dengan orang yang tak lain
adalah teman Ibu saya sendiri. Jangankan untuk berkata, membayangkannya
pun rasanya tak mungkin sanggup. Ibu yang menemani dan membesarkan
membesarkan kami saat Ayah tak lagi tinggal bersama kami. Sangat
menyedihkan!! Di usia yang masih sangat belia harus merasakan yang
namanya “broken home”, dan itu membuat saya hampir terjerumus meluapkan
segala kesedihan dan kekesalan saya ke hal yang lebih negatif lagi.
Alhamdulillah, untungnya saya langsung tersadar, mendapat mukjizat dari
yang Maha Kuasa yang mebuka pikiran saya, kalau bukan saya yang membuat
Ibu bahagia, lalu siapa lagi?!? Mulai saat itu saya berjanji bahwa saya
harus berubah menjadi lebih baik, lebih bijaksana, berpikir dewasa karna
saya harus membahagiakan orang tua saya utamanya Ibu saya tercinta,
saya harus berusaha dengan hasil dengan hasil keringat saya, tak perduli
seberapa lelah saya akan berjuang, seberapa jauh saya harus melangkah,
dan seberapa banyak ujian saya lalui nantinya, saya harus SUKSES. Saya
ingin mereka bangga dengan hasil yang saya raih!
Kini tak ada lagi
pikiran untuk hal-hal tidak berguna yang menyia-nyiakan waktu. Yang ada
hanyalah berpikir dan berusaha untuk menemukan cara yang tepat memulai
usaha, mulai dari menabung, mendapatkan modal, belajar berbisnis,
mencari rekan bisnis yang baik lalu memulai usaha yang mendatangkan
kebaikan tentunya dan Halal! Amiin..
TARGET !!!
Target saya
setelah lulus dari Widyaloka, saya ingin lanjut kuliah sampai sarjana.
Disamping itu saya juga ingin sudah ada bisnis atau usaha yang sedang
saya jalankan. Saya ingin mandiri, membiayai kuliah saya sendiri, juga
ingin memberikan hasil keringat saya kepada orang tua saya.
HARAPAN !!!
Harapan
saya, saat saya sarjana nanti, Insya Allah saya sudah membuka beberapa
usaha, berbisnis dan bergelut di dunia pertelevisian, saya memiliki
penghasilan yang ditabung untuk memberangkatkan haji kedua orang tua
saya. Semoga di ijabah oleh Allah SWT. Amiin Ya Rabbal Alamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar